Tajwid Salafy
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan Mengharap ridho Allah dan memohon bantuan-Nya, Pustaka Ibnul Jazari membuka Channel telegram ini dan mengelolanya sebagai upaya untuk membantu kaum muslimin secara umum untuk membantu kaum muslimin dalam upaya mereka membaca al quran dengan baik dan benar sebagaimana diturunkan kepada Baginda Nabi shallallohu'alaihi wa sallam.
Chanel ini dikelola oleh Admin Pustaka Ibnul Jazari dengan panduan Al Ustadz Abu Hamid Fauzi bin Isnen, penyusun buku MIN AISARIL MU'IIN LI HILLI 'UQDATIN MIN LISAANIL QORI'IIN (AISAR) dan buku ZADUL QORI - diktat syamil ilmu tajwid.
Semoga channel ini bermanfaat bagi kaum muslimin secara umum dan ahlus sunnah secara khusus. Amin.
📌 DIANTARA KEUTAMAAN MEMBACA AL QURAN
Banyak keutamaan Membaca Al Quranul Karim sebagaimana ditunjukkan dalam nusus Al Kitab dan As Sunnah. Diantara keutamaannya, nanti pada hari kiamat Al Quran akan datang sebagai syafaat bagi pembacanya. Imam Muslim dalam shahihnya meriwayatkan:
عن أبي أمامة رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه رواه مسلم
Dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, aku mendengar Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam berkata: “Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an, akan datang pada hari akhir sebagai syafaat bagi pembacanya” (HR Muslim)
💺Berkata Asy Syaikh Al ‘Utsaimin Rahimahullah dalam syarah riyadhus sholihin karya Al Iman An Nawawi (3/98)
إذا كان يوم القيامة جعل الله عز وجل ثواب هذا القرآن شيئا قائما بنفسه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه يشفع لهم عند الله سبحانه وتعالى
“Pada hari akhir Allah Azza wa Jalla, akan menjadikan Pahala Al Qur’an ini sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, yang akan datang pada hari akhir sebagai syafa’at bagi pembacanya (di dunia: pen) memberikan syafa’at bagi mereka disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala”
📚(Syarh Riyadhus Sholihin 3/98)
BESARNYA KEUTAMAAN BELAJAR DAN MENGAJARKAN ALQURAN
Orang yang belajar dan mengajarkan Al Quran adalah manusia pilihan dan terbaik.
Diriwayatkan dalam hadits shahih
عن عثمانَ بن عفانَ قال : قالَ رسولُ الله : « خَيركُم مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وَعلَّمهُ» رواه البخاري.
Dari Shahabat 'Utsman bin 'Affan Rodhiyallohu'anhu berkata : Rasulullah shallallohu'alaihi wa sallam bersabda : "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya." [HR. Al Bukhari]
Hadits ini mendorong setiap muslim untuk serius dan bersungguh sungguh dalam mempelajari Al Quran. Mempelajari cara bacanya, mempelajari tafsirnya dan kandungannya.
📚 DEFINISI TAJWID DAN ILMU TAJWID 📚
Soal: Apa yang dimaksud dengan ilmu Tajwid ?
Jawab: Secara bahasa makna tajwid adalah tahsin (perbaikan/membaguskan) dan itqon (penyempurnaan).
Adapun secara istilah, ilmu tajwid adalah ilmu yang menerangkan hukum serta kaidah-kaidah yang harus di-ilzam-i (diterapkan) saat membaca Al Quran sesuai dengan apa yang diwarisi oleh umat Islam (para shahabat) dari Rasulullah shallallohu’alaihi wasallam., dengan memberi hak bagi setiap huruf, baik makhroj (tempat keluar huruf), sifat, harokat, tanpa unsur takalluf (memberat-beratkan diri) dan ta'assuf (memaksa).
Ringkasnya, ilmu tajwid adalah ilmu tentang tata cara membaca Al Quran dengan baik dan benar seseuai bacaan Rasulullah shallallohu’alaihi wasallam.
(Diambil dari buku: Zadul Qari, Abu Hamid Fauzi Isnaini cet. 1 hal. 20 dengan sedikit perubahan)
📚 KANDUNGAN DAN MANFAAT ILMU TAJWID 📚
Soal: Apa Saja Yang Dipelajari dalam Ilmu Tajwid ? Apa Pula Manfaatnya ?
Jawab: Yang dipelajari dalam cabang ilmu Tajwid adalah kalimat-kalimat dalam Al Quranul Karim. Huruf-hurufnya, makhroj (tempat keluar huruf) dan sifat-sifatnya, hukum-hukum, panjang pendeknya, bagaimana memulai dan menghentikan bacaan, dsb.
Adapun manfaat atau faedah mempelajari ilmu tajwid diantara adalah :
▪️ Menjaga lisan dari kesalahan saat membaca Kalamullah. Seorang yang terus belajar ilmu tajwid mengenal huruf, sifat dsb insyaallah akan terjaga dari kesalahan.
▪️ Meraih keutamaan yang dijanjikan dalam ayat dan hadits serta mendapatkan keridhoan dari Alloh Ta'ala.
📚 PELETAK ILMU TAJWID 📚
Soal: Siapakah Peletak Ilmu Tajwid ?
Jawab: Dari sisi amaliah, tentu peletaknya adalah Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam. Beliaulah yang menyampaikan Al Quran ini dari Alloh Subhanahu wata’ala. Dari beliaulahlah para shahabat mendapat pengajaran Al Quran. Lalu diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya, para tabi’in, atbaut tabiin hingga akhir zaman.
Adapun dari sisi ilmiah, sebagai sebuah bidang ilmu khusus, dengan kaidah dan istilah-istilahnya, maka ilmu tajwid diletakkan oleh Al Khalil bin Ahmad. Menurut pendapat lain, diletakkan oleh Abul Aswad Ad Dualiy atau Al Qaasim bin Sallam.
Adapun qashidah yang pertama kali muncul (berisi kaidah dan istilah-istilah tajwid) adalah manzhumah yang ditulis oleh Abu Muzahim al Khoqoni.
FAEDAH
▪️ Al Khalil bin Ahmad, beliau adalah Abu 'Abdirrahman Al Khalil bin Ahmad Al Farahidi Al Azdy, guru Sibawaih, wafat 160-an.
▪️ Abul Aswad Ad Dualiy, beliau adalah Zhalim bin 'Amru, tabi'iy mukhadhram. Mengambil qiro`ah dari 'Utsman bin 'affan dan 'Ali bin Abi Thalib. Wafat tahun 69
▪️ Al Qaasim bin Sallam, beliau berkunyah Abu 'Ubayd Al Khurasany Al Anshari , wafat 224.
▪️ Abu Muzahim al Khoqoni, beliau adalah Musa bin 'Ubaydillah bin Yahya bin Khoqon muqri' negeri Baghdad, wafat 325
[Dari buku : Zadul Qari, Bekal Membaca Kalam Ilahi. Abu Hamid Fauzi Isnain hal. 21 dengan perubahan)
📚 HUKUM MEMPELAJARI DAN MENGAMALKAN TAJWID 📚
Soal : Apa hukum mempelajari ilmu tajwid dan menerapkannya ketika membaca Al-Qur’an?
Jawab: Tentang hukum belajar ilmu tajwid dan beramal dengannya, ada 2 pendapat yang masyhur:
▪️ Pendapat Pertama:
Yaitu pendapat mayoritas ulama tajwid berpendapat bahwa: belajar tajwid adalah fardhu kifayah bagi umat islam. Adapun menerapkan kaidah dan hukumnya saat membaca Al Quran adalah wajib atas setiap mukallaf, walaupun tidak mengenal istilah-istilahnya. Sebagaimana ucapan Ibnul Jazari dalam al Muqaddimah :
وَالأَخْذُ بِالتَّجْوِيدِ حَتْمٌ لازِمُ مَنْ لَمْ يُجَوِّدِ الْقُرَآنَ آثِمُ
Mengamalkan tajwid (dengan rinciannya) adalah keharusan dan kelaziman, barang siapa tidak memperbagus bacaan Al Quran akan terkena dosa.
▪️ Pendapat Kedua:
Yaitu pendapat fuqoha': Mereka berpendapat bahwa menjalankan kaidah dan hukum-hukum tajwid adalah perkara mustahab dan termasuk adab yang sebaiknya diterapkan saat membaca Al Quran, bukan hal yang wajib.
▪️ Pendapat Pertengahan Dari dua pendapat tersebut, tampak pendapat pertengahan : Sebagaimana disimpulkan oleh sejumlah ulama bahwa tajwid (dengan rinciannya) bukanlah suatu amalan yang seluruhnya "wajib" secara syar'i.
Namun di antara sisi ilmu tajwid ada yang sifatnya wajib dipelajari dan diamalkan, seperti mempelajari sifat-sifat lazimah dari huruf-huruf sehingga bisa terucapkan dengan benar.
Tajwid itu sendiri merupakan satu bidang ilmu yang mencakup rincian yang luas. Tidaklah seluruhnya menempati nilai urgensi yang sederajat untuk diterapkan dalam membaca Kalamullah.
📚 LAHN (KESALAHAN DALAMMEMBACA AL-QURAN) 📚
Soal : Apa yang dimaksud dengan Lahn dalam membaca Al-Quran ?
Jawab: Seorang yang membaca Al Quran tidak dengan tartil, maka ia telah terjatuh pada kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut dalam ilmu tajwid disebut dengan istilah lahn. Lahn terbagi menjadi dua :
▪️ Lahn jaliy (nyata/jelas).
Yaitu kesalahan yang (pada umumnya) dapat diketahui dengan jelas, sekalipun oleh orang yang tidak memiliki keahlian dan pengetahuan mendalam dalam bidang tajwid. Para ulama menggolongkan kesalahan-kesalahan yang mempengaruhi makna ayat sebagai lahn jaliy. Karena bisa merusak makna ayat, maka lahn jaly secara syar'i dilarang.
▪️ Lahn khafiy (tersamar),
yakni kesalahan yang tersamar bagi kebanyakan manusia dan (pada umumnya) hanya diketahui oleh orang yang ahli dalam tajwid / qiro`at, seperti menipiskan huruf isti'la, atau sebaliknya, kurang tepat dalam ukuran ghunnah dan mad, dan sejenisnya. 🌿 🌿 🌿 🌿 🌿 🌿 🌿 🌿 🌿 🌿 🌿 🌿 🌿
🍒 BAGAIMANA AGAR BENAR DALAM BACAAN ? CUKUPKAH DG TEORI TAJWID ? 🍒
Soal : Bagaimana agar bacaan al quran saya bagus ?
Jawab :
Al quran diambil dari ahlinya, seorang murid mendengar dan melihat bagaimana sang guru membaca.
Demikian pula untuk baik dan benarnya bacaan tidak cukup hanya dengan teori tajwid harus ada latihan/praktek pengucapan (baca) yang dilakukan secara kontinyu (terus menerus). Allahua'lam.