Assalamu'alaikum | Members area : Register | Sign in
About me | SiteMap | Arsip | Terms of Use | Dcma Disclaimer

Alamat :

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim. [HR. Ibnu Majah, No: 224]

Pondok Pesantren As Sunnah Batu
Dusun Jeding, Junrejo, Kec. Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur 65321
Map : https://goo.gl/maps/8DLBKCUjpWayDCpJ8

MAHAD AS SUNNAH
Jl. Ikan Hiu II, Purwodadi, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65142
Map : https://goo.gl/maps/Dip7gM2VoAZ7DtXz6

Mahad As Sunnah Lil Banat (Putri)
Jl. Achmad Yani Gg. II, Blimbing, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126
Map : https://goo.gl/maps/Gxa7Er7Pj6GyNFHW6


Situs Ulama

Situs Ulama

Site Map - Daftar Isi Blog

Majalah Asy Syariah

Majalah Qudwah

Pengunjung

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Penyakit - penyakit Lisan

Penyakit - penyakit Lisan

Jumat, 29 November 2013

Penyakit-Penyakit Lisan

Lisan terkadang menjadikan pemiliknya terjerembab ke dalam api neraka. Allah berfirman tentang penduduk surge bahwa mereka bertanya kepada penduduk neraka:
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ () قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ () وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ () وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ () وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ () حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ ()
“(Penduduk surge bertanya) ‘Apa yang menyebabkan kalian masuk ke dalam saqar (Neraka)?’ Mereka (penduduk neraka) menjawab: ‘Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) member makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batil bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian’.” (Al-Muddatstsir: 42-47)

Ibnu Katsir berkata tentang firman-Nya (adalah kami membicarakan yang batil bersama dengan orang-orang yang membicarakannya): “Maksudnya, kami membicarakan sesuatu yang tidak kami ketahui. Qatadah berkata: ‘Kami seorang yang sesat itu tersesat, maka kami tersesat bersamanya’.”
Dalam Shahih Al-Bukhari dari hadits Abu Hurairah disebutkan bahwa Nabi bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba itu mengatakan suatu kalimat yang diridhai Allah yang mana dia tidak menaruh perhatian tentangnya, yang dengan sebab kalimat itu Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan sesungguhnya seorang hamba mengatakan suatu kalimat yang dimurkai Allah, yang mana dia tidak menaruh perhatian tentangnya, maka dengan sebab kalimat itu dia terjatuh ke jahannam.”
Muslim juga meriwayatkan yang semakna dengannya (4/2290)
Berikut ini sebagian penyakit-penyakit lisan:

1. Mengucapkan kesyirikan dan kekufuran
Misalnya berdoa kepada selain Allah dalam perkara yang tidak ada yang mampu melakukannya kecuali Allah, bersumpah dengan selain nama Allah, bernadzar kepada selain Allah. Lisan wajib dijaga dari kesyirikan-kesyirikan seperti ini. Dan mengucapkan kalimat kesyirikan merupakan penyakit lisan yang paling besar.
Terkadang lisan juga mengucapkan kekufuran, seperti mencela Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya hal ini adalah kekufuran. Allah berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia:
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ () لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ ۚ إِن نَّعْفُ عَن طَائِفَةٍ مِّنكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu) tentulah mereka akan menjawab, ‘Sesungguhnya kami hanyalah bersendau gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah: ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok?’ Tidak usah kalian minta maaf, karena kalian telah kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kalian (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengadzab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (At-Taubah: 65-66)

2. Mengucapkan perkara bid’ah
Seperti dzikir berjamaah, mengajak kepada bid’ah, menganjurkan untuk mengadakan peringatan maulid Nabi, dan puasa di bulan Rajab. Bid’ah merupakan sesuatu yang diharamkan dan merupakan kesesatan. Dan tidak ada bid’ah yang baik, karena Nabi telah bersabda:
“Waspadalah kalian terhadap perkara-perkara yang diada-adakan, karena setiap perkara yang diada-adakan itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu adalah sesat.”
Kata (setiap) merupakan sebuah bentuk kata yang bermakna umum.
Juga disebutkan dalam Ash-Shahihain dari ‘Aisyah, dia berkata: Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang mengada-adakan perkara yang baru dalam perkara kami ini (agama) yang bukan bagian darinya, maka perkara itu tertolak.”

3. Ghibah
Definisi ghibah telah jelas, sebagaimana disebutkan di dalam hadits riwayat Muslim (4/2001, no. 2589):
Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan Ibnu Hujr telah mengabarkan kepada kami, mereka berkata: Isma’il mengabarkan kepada kami dari Al-‘Ala’, dari bapaknya, dari abu Hurairah, bahwa Rasulullah berkata:
“Tahukah kalian apa itu ghibah?”
Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.”
Beliau berkata: “Engkau menyebutkan saudaramu dengan sesuatu yang tidak dia sukai.”
Ditanyakan kepada beliau: “Bagaimana pendapat Anda jika sesuatu yang saya katakana itu ada pada diri saudaraku?”
Beliau berkata: “Jika yang kau katakan itu ada pada dirinya, maka sungguh engkau telah mengghibahinya. Sedangkan jika tidak ada pada dirinya maka sungguh engkau telah membuat kedustaan terhadapnya.”

( Diambil dari Nasehat Untuk Kaum Musliman, Pustaka Ar Rayyan )

Ta'awwun Pembangunan Asrama Putra Ponpes as Sunnah Junrejo Batu

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول لله وعلى آله وصحبه اجمعين. أما بعد

Dengan berjalan nya waktu, alhamdulilah jumlah santri semakin bertambah banyak dan dengan ini menuntut kita dari panitia untuk menambah sarana dan prasarana bagi santri terutama Asrama ( untuk tempat tinggal mereka ).

Oleh karena itu kami menghimbau segenap kaum muslimin untuk ikut berdo'a dan berta'awun dalam program Pembangunan Asrama Putra Tahap 1 dari 6 Tahap yang direncanakan insyaallah.

Adapun kebutuhan anggaran tahap awal untuk pembangunan Tahap 1 Kurang Lebih sebesar Rp. 406.000.000,-

Dan juga kami mengajak kaum muslimin untuk berlomba-lomba bershadaqah jariyah dengan mengharap ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Bagi yang ingin bershadaqah jariyah dalam bentuk uang bisa ditransfer melalui:

Rekening Ta'awun Pembangunan Ponpes As-Sunnah Junrejo Batu

BCA: 8160790912
MANDIRI: 144-00-1271599-8
a/n A. Ruzano Sjofka

Dan dimohon konfirmasi setelah ada pengiriman ke Abu Abdillah Fauzan :081252258108

Bagi yang ingin bershodaqoh jariyah berupa Uang Tunai atau Material Bangunan serta RAB secara detail bisa langsung menghubungi panitia:
Abu Ammar Lutfi Bajuber 081233240961
Abu Abdillah Fauzan 081252258108
Abu Mush'ab Faishol 081334415668

Atas do'a dan ta'awun antum semua kami ucapkan Jazaakumullahu khairan wa Baarakallahu fiikum

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Mengetahui :
Asatidzah Pembina Ponpes As-sunnah :
▪Al Ustadz Usamah bin Faisol Mahri
▪Al Ustadz Ahmad Khodim
▪Al Ustadz Abdusamad Bawazir

Panitia Pembangunan Ponpes As-sunnah Junrejo Batu