Home »
Nasehat
»
Tanya Jawab Hukum Islam
»
Bimbingan Menjaga Keharmonisan Hubungan Suami Isteri Dalam Rumah Tangga
Bimbingan Menjaga Keharmonisan Hubungan Suami Isteri Dalam Rumah Tangga
Minggu, 08 Maret 2015
------------------------
asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang penanya berkata:
Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- telah berwasiat untuk memperlakukan/mempergauli para wanita (istri-istri kita) dengan baik. Maka bagaimanakah bentuk pergaulan yang baik kepada mereka (para istri) dalam kondisi mereka juga banyak kesalahannya?
Jawaban:
Bentuk pergaulan yang baik kepada mereka (isteri) :
Yang pertama, adalah dengan
Bersabar terhadap mereka,
Mengajari mereka,
Mendidik mereka adab yang baik, dan
Menghasung mereka untuk berpegang teguh dengan syari'at, yaitu Al Qur'an dan Sunnah.
Kemudian setelah itu, dengan menunjukkan kasih sayang kita kepada mereka:
Dengan perkataan yang indah
Pergaulan yang baik
Memberikan hadiah, dan yang semisalnya
Kemudian juga dengan berlemah lembut kepada mereka ketika muncul dari mereka sebuah kesalahan, karena wanita (isteri itu) memikul tanggung jawab pekerjaan rumah tangga yang terkadang menimbulkan rasa tertekan pada diri mereka sehingga menyebabkan mereka terjatuh pada kesalahan.
Maka yang wajib atas kalian (para suami) adalah berbuat baik kepada mereka, karena Allah -Jalla wa 'Ala- memerintahkan hal ini, Allah berfirman:
"Dan pergaulilah mereka dengan baik!"
(An-Nisa':19)
Allah memerintahkan untuk mempergauli/memperlakukan mereka dengan baik.
Dan hendaknya engkau menjauhkan diri dari memukul wanita walaupun dia berbuat kesalahan dengan tidak menunaikan hakmu.
Sesungguhnya 'Aisyah, ibunda kaum mu'minin, -radhiyallahu 'anha- berkata:
"Tidak pernah sekalipun Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- memukul wanita (isterinya) maupun pelayan dengan tangan beliau."
Dahulu beliau -'alaihi ash-sholatu wa as-salaamu- terkadang memberikan hukuman kepada istri-istri beliau (dalam rangka mendidik, pen) dalam bentuk hajr (boikot) jika mereka berbuat kesalahan.
Maka engkau -wahai saudara penanya-, wajib atasmu untuk bersikap baik dengan perkataan maupun perbuatan, maka engkau akan mendapati kebaikan dari istrimu -in sya Allah Tabaraka wa Ta'ala-.
Jika engkau bersabar, engkau akan bisa bersenang-senang dengan wanita di atas kebengkokan yang ada pada dirinya.
Jika engkau tidak mampu bersabar, engkau gelisah dan marah lalu engkau berusaha untuk "meluruskan" nya, maka bisa jadi engkau akan "mematahkan" nya yang itu bermakna menceraikannya.
Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
"Janganlah seorang mu'min membenci seorang mu'minah. Jika dia membenci dari dirinya suatu akhlak, dia akan ridha akhlak yang lain yang ada padanya."
Maka yang wajib atasmu, jika engkau melihat dari istrimu sesuatu yang membuatmu tidak suka/benci, maka ingatlah amalan-amalan baiknya, sesungguhnya hal itu bisa menghilangkan kesedihanmu dengan izin Allah -Tabaraka wa Ta'ala-.
Kesimpulan dari ini semua, hubungan suami istri akan bisa langgeng dengan baiknya pergaulan di antara keduanya."
http://ar.miraath.net/fatwah/10966
alih bahasa : Abu Luqman
WA Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang penanya berkata:
Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- telah berwasiat untuk memperlakukan/mempergauli para wanita (istri-istri kita) dengan baik. Maka bagaimanakah bentuk pergaulan yang baik kepada mereka (para istri) dalam kondisi mereka juga banyak kesalahannya?
Jawaban:
Bentuk pergaulan yang baik kepada mereka (isteri) :
Yang pertama, adalah dengan
Bersabar terhadap mereka,
Mengajari mereka,
Mendidik mereka adab yang baik, dan
Menghasung mereka untuk berpegang teguh dengan syari'at, yaitu Al Qur'an dan Sunnah.
Kemudian setelah itu, dengan menunjukkan kasih sayang kita kepada mereka:
Dengan perkataan yang indah
Pergaulan yang baik
Memberikan hadiah, dan yang semisalnya
Kemudian juga dengan berlemah lembut kepada mereka ketika muncul dari mereka sebuah kesalahan, karena wanita (isteri itu) memikul tanggung jawab pekerjaan rumah tangga yang terkadang menimbulkan rasa tertekan pada diri mereka sehingga menyebabkan mereka terjatuh pada kesalahan.
Maka yang wajib atas kalian (para suami) adalah berbuat baik kepada mereka, karena Allah -Jalla wa 'Ala- memerintahkan hal ini, Allah berfirman:
"Dan pergaulilah mereka dengan baik!"
(An-Nisa':19)
Allah memerintahkan untuk mempergauli/memperlakukan mereka dengan baik.
Dan hendaknya engkau menjauhkan diri dari memukul wanita walaupun dia berbuat kesalahan dengan tidak menunaikan hakmu.
Sesungguhnya 'Aisyah, ibunda kaum mu'minin, -radhiyallahu 'anha- berkata:
"Tidak pernah sekalipun Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- memukul wanita (isterinya) maupun pelayan dengan tangan beliau."
Dahulu beliau -'alaihi ash-sholatu wa as-salaamu- terkadang memberikan hukuman kepada istri-istri beliau (dalam rangka mendidik, pen) dalam bentuk hajr (boikot) jika mereka berbuat kesalahan.
Maka engkau -wahai saudara penanya-, wajib atasmu untuk bersikap baik dengan perkataan maupun perbuatan, maka engkau akan mendapati kebaikan dari istrimu -in sya Allah Tabaraka wa Ta'ala-.
Jika engkau bersabar, engkau akan bisa bersenang-senang dengan wanita di atas kebengkokan yang ada pada dirinya.
Jika engkau tidak mampu bersabar, engkau gelisah dan marah lalu engkau berusaha untuk "meluruskan" nya, maka bisa jadi engkau akan "mematahkan" nya yang itu bermakna menceraikannya.
Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
"Janganlah seorang mu'min membenci seorang mu'minah. Jika dia membenci dari dirinya suatu akhlak, dia akan ridha akhlak yang lain yang ada padanya."
Maka yang wajib atasmu, jika engkau melihat dari istrimu sesuatu yang membuatmu tidak suka/benci, maka ingatlah amalan-amalan baiknya, sesungguhnya hal itu bisa menghilangkan kesedihanmu dengan izin Allah -Tabaraka wa Ta'ala-.
Kesimpulan dari ini semua, hubungan suami istri akan bisa langgeng dengan baiknya pergaulan di antara keduanya."
http://ar.miraath.net/fatwah/10966
alih bahasa : Abu Luqman
WA Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ta'awwun Pembangunan Asrama Putra Ponpes as Sunnah Junrejo Batu
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول لله وعلى آله وصحبه اجمعين. أما بعد Dengan berjalan nya waktu, alhamdulilah jumlah santri semakin bertambah banyak dan dengan ini menuntut kita dari panitia untuk menambah sarana dan prasarana bagi santri terutama Asrama ( untuk tempat tinggal mereka ). Oleh karena itu kami menghimbau segenap kaum muslimin untuk ikut berdo'a dan berta'awun dalam program Pembangunan Asrama Putra Tahap 1 dari 6 Tahap yang direncanakan insyaallah. Adapun kebutuhan anggaran tahap awal untuk pembangunan Tahap 1 Kurang Lebih sebesar Rp. 406.000.000,- Dan juga kami mengajak kaum muslimin untuk berlomba-lomba bershadaqah jariyah dengan mengharap ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bagi yang ingin bershadaqah jariyah dalam bentuk uang bisa ditransfer melalui: Rekening Ta'awun Pembangunan Ponpes As-Sunnah Junrejo Batu BCA: 8160790912MANDIRI: 144-00-1271599-8
a/n A. Ruzano Sjofka
Dan dimohon konfirmasi setelah ada pengiriman ke Abu Abdillah Fauzan :081252258108
Bagi yang ingin bershodaqoh jariyah berupa Uang Tunai atau Material Bangunan serta RAB secara detail bisa langsung menghubungi panitia:
Abu Ammar Lutfi Bajuber 081233240961
Abu Abdillah Fauzan 081252258108
Abu Mush'ab Faishol 081334415668
Atas do'a dan ta'awun antum semua kami ucapkan Jazaakumullahu khairan wa Baarakallahu fiikum
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Mengetahui :Asatidzah Pembina Ponpes As-sunnah :
▪Al Ustadz Usamah bin Faisol Mahri
▪Al Ustadz Ahmad Khodim
▪Al Ustadz Abdusamad Bawazir
Panitia Pembangunan Ponpes As-sunnah Junrejo Batu